welcome to Ngali

Anda sedang memasuki kawasan peristiwa Ngali dan sekitarnya, silahkan tinggalkan komentar anda berikut nama dan alamat email anda

Jumat, 23 September 2011

SI JAGO MERAH MELALAP 42 RUMAH di DESA NGALI

"Kebakaran, kebakaran!!!" teriak tua - muda sahut menyahut tak beraturan pada tiap sudut gang dan rumah2. tak ketinggalan corong langgar dan mesjid yang menjadi direjen dengan gemanya menjangkau hingga ke seberang desa. 5 menit kemudian keramaian lalu lalang orang2 sudah memenuhi sebuah perkampungan. Ratusan orang berhamburan menggapai titik api yang sudah membesar, 1 rumah, 2, 3, 4 rumah tak terselamatkan. berikutnya akan dihitung setelah api padam. Sebagian berusaha memadamkan api, beberapa berusaha menyelamatkan barang berharga, yang lain meminta pertolongan dan yang lainnya mengiba memohon Tuhan tak terlalu murka.
Lebih kurang 40 menit berlalu, hening sejenak, menghela napas, menahan kata, tak kuasa memandang..
Sekitar 42 rumah yang tadinya berdiri kokoh, kini tinggal arang yang sesekali merahnya menyulut kecil2..

Kejadian tersebut di atas adalah sepotong kecil dari cerita musibah yang terjadi tadi malam seusai solat Isya, kamis 22/09/2011. Menurut penuturan nara sumber di lokasi kejadian, "awal mula titik api berasal dari rumah Dua La". ceritanya, sekitar pukul 19.30 waktu setempat, rumah tersebut sedang sepi. dua La siwe sedang menonton acara TV di rumah tetangga sebelah, yakni rumahnya si Buru alias ama la uti.Sedangkan dua la mone sedang tahlilan di rumah ina Muslimin yang tidak jauh dari rumahnya sendiri."tiba2 apinya sudah membesar yg keluar dari sancaka riha alias dapur" tutur nara sumber tersebut. sekejap kemudian api menghanguskan rumah bersebelahannya. meskipun banyak orang datang membantu memadamkan api, namun kobarannya tak mampu dihentikan segera. Ada yang membantu dengan menyemprotkan air dari sumur terdekat, ada pula dengan cara merubuhkan beberapa rumah yang berdekatan kobaran si merah menyalak, namun kobarannya terus menyebar, menyulut ke rumah2 terdekatnya, hingga mencapai 42 rumah ludes dilalap si jago merah. "tapi untungnya beberapa menit kemudian mobil pemadam kebakaran Pemda Bima datang membantu. itulah salah satu yang menghentian api tersebut" lanjut nara sumber tadi.dari pantauan di lokasi kejadian, 3 buah mobil pemadam kebakaran dari kecamatan Woha dan Monta lah yang beraporasi. sedangkan kecamatan belo sendiri belum memiliki mobil merah penyemprot air tersebut.
seperti yang dituturkan nara sumber, kobaran api yang menghanguskan itu sangat besar dan cepat sekali. hal ini disebabkan karena diduga munculnya api berasal dari  letupan ciregen berisi bensin. kemudian sebagian besar rumah2 yang terbakar tersebut memiliki persedian beberapa ciregen bensin di atas rumah mereka untuk keperluan pertaniannya, sehingga api makin membesar. disamping itu angin yang bertiup kencang tak beraturan juga mempengaruhi arah sambaran api, sehingga bagian kiri, kanan, depan maupun belakang rumah sumber api tersebut ikut terbakar.
Menurut pantauan saya peta kebaaran itu mulai dari rumah ama la Etima (awa nanga ka) hingga rumah hunter atau rmh ama la Meni. Ke baratnya hingga sungai, ke timurnya hingga gang abu la Anas, ke utaranya hingga gang yg menuju sungai.
Peristiwa kebakaran ini adalah yang terbesar sejak kejadian tahun 45 an di Kampung baju yang menghanguskan satu kampung/dusun waktu itu. Namun peristiwa kali ini merupakan kebakaran dengan kerugian terbesar, bahkan kebakaran terbesar yang pernah terjadi di kabupaten/kota bima. Menengok tahun2 sebelumnya, peristiwa kebakaran di Ngali terjadi juga pada tahun 2008 di kampung baju, kebakaran waktu itu menghanguskan 30 an rumah. kemudian tahun 2010 kebakaran menimpa 2 rumah di kampung baru.

Beruntungnya kebakaran ini tidak membawa korban manusia. namun harta benda yang ikut hangus mencapai puluhan bahkan ratusan juta tiap rumah. Harta benda berharga yang paling banyak ikut terbakar adalah bawang, padi dan beras. bahkan ada uang tunai puluhan juta dalam satu rumah ikut hangus. belum lagi emas, surat2 atau sertifikat tanah/bangunan dan ada beberapa rumah yang sama sekali tidak ada yang bisa diselamatkan karena penghuninya sedang ada di sawah dan atau di daerah lain seperti sumbawa/napa. beruntungnya pula bahwa kendaraan bermotor dan mesin air untuk pertanian mereka masih bisa diselamatkan. contohnya seperti si Khairi yang rumahnya adalah titik mula api, masih bis menyelamatkan motornya yg ia parkir di bawah kolong rumahnya sendiri "dia masih bisa selamatkan motor King nya meski pada saat itu di atas kepalanya api sedang berkobar" cerita temannya. begitu juga dengan si Buru ama la uti, motor dan Handtraktor yang ia parkir juga dibawah kolong rumahnya bisa diselamatkan oleh orang2 yang datang menolongnya "traktor itu di giring rame2, meski besi berat begitu tapi kita mampu memindahkannya" imbuhnya terheran heran.Ada juga cerita lain seperti la buhari onde yang rumahnya ludes tanpa ada yang bisa diselamatkan "saya dan keluarga kan ada di napa, jadi tak ada yang diselamatkan" ceritanya. ia baru sj tiba dari Napa setelah dikasih tau oleh orang terdekatnya melalui HP.

___sudah dulu ya info nya__ternyata sudah azan subuh.

4 komentar:

  1. Allahu Akbar, semoga Ngali tetap dalam rahmat dan berkah Allah ... yang tabah saudaraku...

    BalasHapus
  2. TERIMA KASIHHH.. SEMOGA SEMUA KORBAN TABAH MENEERIMA KENYATAA INI

    BalasHapus
  3. semua korban tabah menerima kenyataa ini saudaraku

    BalasHapus
  4. Insya Allah. setelah hari mulai terang, bantuan dari pemda setempat maupun dari TNI segera datang.tak terkecuali bantuan juga datang dari beberapa komunitas, organisasi dan LSM yang peduli masalah sosial dan bencana alam datang membantu membersihakan tempat kejadian. setelah jumat selesai bantuan logistik sementara berupa peralatan dapur dan rumah tangga lainnya masing2 2 karung untuk 1 kepala keluarga.isinya berupa panci, perlatan dapur, terpal, kompor minyak,makanan ringan, mie instan, dan sarung beserta pakaian layak pakai dibagikan, kemudian 2 buah tenda dibangun sementara oleh TNI untuk penginapan korban.

    BalasHapus