welcome to Ngali

Anda sedang memasuki kawasan peristiwa Ngali dan sekitarnya, silahkan tinggalkan komentar anda berikut nama dan alamat email anda

Selasa, 27 September 2011

TANGGAP DARURAT KORBAN KEBAKARAN


Kebakaran hebat yang menghangusan 46 (maaf: berita sebelumnya 42 rumah) Rumah yang terjadi kamis malam kemarin meninggalkan duka mendalam bagi korban. selain kehilangan rumah mereka tempat bernaung, harta benda yang berharga mereka juga ikut dilalap si jago merah. Penderitaan mereka bertambah karena mereka saat ini tidak banyak memiliki pakain sehari hari. mereka hanya mengandalkan sisa pakaian yang menempel di badan mereka saat terjadi kebakarna karena mereka tidak sempat dapat menyelamatkan beberapa lembar pakain mereka yang biasanya ditaruh di lemari.pakaian.contohnya salah satu korban yg biasa dipanggil Bulmas ini " saat itu saya sedang berada di sawah Tolo Ngali, sedang mengairi tanaman Bawang hingga malam. ketika meihat api dr sawah itu, sy langsung lari secepatnya. sampai di tempat kejadian rumah sy sdh dipenuhi kobaran api dan sy hanya bs menatap sedih tanpa ada yg bs diselamatkan" ceritanya. lain lagi ceritanya Abu Ro, salah satu korban kebakaran tersebut " rumah saya sebenarnya ada beberapa barang yang sudah bisa diselamatkan oleh orang2 yang membantu menyelamatkan. namun setelah beberapa hari ini barang2 tersebut koq belum ada yang mengembalikannya." ceritanya sedih campur heran. pantas saja abu ro terheran heran, setahunya bahwa barang berharga dan pakaian2 serta tenunan nggoli yang ada di lemarinya sudah kosong saat dirinya dan ratusan warga yang menolong mengeluarkan isi rumahnya. namun setelah itu barang2 yang diamankan tersebut tidak ditemukan kembali olehnya setelah kobaran api bisa diatasi. " meski sudah diumumkan lewat mesjid dan langgar tapi sampai sekarang belum ada yang mau mengembalikannya. tapi saya ihlaskan saja" lanjutnya.
Sementara itu, sehari setelah peristiwa mengerikan tersebut, Pemda setempat langsung turun ke tempat kejadian. Pagi pagi, Camat Belo, M. Chandra kusuma, AP beserta jajarannya mendatangi lokasi kejadian. Sebelum itu sudah ada TNI yang lebih dahulu beradadi tempat lokasi. camat yang dibantu oleh aparat Pemdes ngali dan TNI mendata korban yang rumahnya ludes. Untuk memastikan data yang dikumpulkan itu, para korban kemudian dikumpulkan dan disuruh menunjukkan lokasi rumah mereka lalu  dari data yang diperoleh kemudian di list untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah.
Siang setelah jumat, giliran orang nomor satu di Bima, Ferry Zulkarnain yang turun lapangan. meski malam hari sesaat setelah api mereda, bupati bima secara personal telah menyambangi lokasi kejadian, namun kali ini bupati Bima datang dalam kapasitas sebagai Bupati Bima. sesaat kemudian orang nomor 2 di bima juga datang menyusul.
Selain itu, beberapa organisasi dan LSM juga mendatangi lokasi kejadian seperti KNPI, DUTA PAN, FFC dan organisasi lainnya.


lihat foto




070220101674


BANTUAN LOGISTIK TANGGAP DARURAT
Dari hasil pengamatan, sehari setelah peristiwa itu, pemda langsung tanggap dgn mengunjungi lokasi dan memberikan bantuan tanggap darurat. yg pertama sy liat ada 2 karung tiap 1 klrg/rmh yg diturunkan dr truk pd saat itu. Isinya berupa terpal dan peralatan dapur seperti panci, piring, wajan, beras beserta mie instan dan biskuit/makanan ringan.berikutnya kompor minyak kemudian sarung dan selembar kaos. untuk urusan makan siang, MIN ngali menyanggupinya dengan membagikan nasi bungkus semua korban. tidak hanya itu, MIN ngali sudah menyanggupi droping makan siang ini selama 3 hari tanggap darurat. Adapun dari beberapa guru SDN di Ngali yang dikoordinasi oleh Ibu mene alias Ibu Nina memberikan bantuan berupa seragam sekolah SDN bagi anak anak korban kebakaran. sementara untuk seragam SLTP dan SMU belum diakomodir.
Selain itu TNI membangun tenda darurat yang diperuntunkkan bagi korban yang membutuhkan penginapan atau tempat istrahat sementara sekaligus sebagai posko kebakaran. jadi bagi siapa saja yang ingin menyalurkan bantuan alangkah lebih baik melalui posko TNI.
Namun sayangnya tanggap darurat yang dimaksud tidak tepat sasaran. sebab jika korban diberikan semisal beras dan peralatan dapur. ini menunjukkan bahwa korban disuruh untuk memasak sendiri untuk keperluan makan keluarga korban. padahal para korban sedang mengalami trauma yang mendalam atas kejadian tersebut. 'jangankan memasak, makan saja, saya tidak semangat" tutur salah satu korban. seharusnya pemda langsung mendirikan dapur umum untuk memasak makanan secara massal bagi korban kebakaran. dari pantuan kami, 3 hari setelah peristiwa naas itu, belum ada fasilitas tanggap darurat yang sesuai kebutuhan secara massal, seperti dapur Umum, MCK, penerangan berupa listrik, tenda penginapan, peralatan tidur dan air bersih. padahal kebutuhan ini sangat penting untuk tidak membebani pikiran mereka. hal lain yang tak kalah pentingnya adalah seragam sekolah bagi anak2 serta fasilitas edukasi untuk memberikan semangat kembali kepada korban. sehingga beban trauma mereka dapat dihilangkan.
Sementara itu, bantuan yang datang terus mengalir dari berbagai pihak. semisal mahasiswa yang tergabung dalam HMI di kota Bima, mengadakan orasi di perempatan jalan2 protokol di kota bima. mereka mencoba menggugah pemakai jalan mau berbagi sebagian rejeki mereka untuk dapat membantu meringankan beban ekonomi para korban kebakaran di ngali. sementara dari pemuda ngali sendiri melakukan jemput bola dengan cara mendatangi seluruh rumah di ngali agar para dermawan ngali mau menyumbangkan sedikit rejekinya untuk meringankan beban saudara saudaranya yang tertimpa musibah kebakaran. tidak ketinggalan juga pos bantuan didirikan di depan jalan tente karumbu tepat di Rumah aji Baba atau Aba mukmin. dari hasil yang didapatkan tersebut kemudian di serahan langsung kepada para korban.
  • bagi pembaca yang ingin melihat foto2 tampat kebakaran, dapat mengunggahnya di sini
  • atau disini dan disini juga 
  • lebih banyak
  • semoga dapat memberian informasi dan menggugah para pembaca sekalian


note: pasword file RAR BluetoothExchangeFolder.:edi
          Pasword file kebakaran : wartangali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar