welcome to Ngali

Anda sedang memasuki kawasan peristiwa Ngali dan sekitarnya, silahkan tinggalkan komentar anda berikut nama dan alamat email anda

Kamis, 08 Oktober 2009

PLN Bima dikeluhkan warga atas pencemaran lingkungan

Pencemaran limbah Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PT. PLN (Persero) Cabang Bima di Lewiroa Kelurahan Monggonao terus dikeluhkan oleh masyarakat sekitar. Meski masyarakat yang telah dirugikan sudah mendapatkan bantuan air bersih dari pihak PLN, namun air yang mereka dapatkan tetap dikeluhkan kualitasnya.
Jasmudin, warga sekitar PLTD Lewiroa mengatakan, meski telah memperoleh air yang disalurkan PLN namun masih meragukan tentang kebersihannya. Selain itu, dirinya juga mengeluhkan pipa kecil yang dipakai untuk didistribusikan ke beberapa rumah warga, termasuk rumah dirinya.
“Kadang air dari PLN berkeruh dan beraroma solar, warnanya juga kadang menyerupai solar, mana pipa yang digunakan untuk distribusi air tersebut hanya setengah inci”, ujarnya saat dihubungi, Kamis (1/10).
Selain itu juga, mestinya penyaluran air yang didistribusikan PLN harus air yang dibor di luar wilayah PLN, agar tidak mengandung aroma yang tak sedap serta berwarna kotor. “Jika harus dibor di wilayah PLN, sama saja kita gunakan air bor sendiri”, cetusnya.
Kata dia, sudah seringkali media lokal dan nasional mengangkat persoalan ini, namun masyarakat sekitar PLTD Lewiroa tidak mendapatkan kejelasan. Untuk itu, dirinya sangat berharap semoga persoalan air, kebisingan dan asap cerobong yang akan menyebabkan penyakit batuk-batuk pada warga bisa secepatnya diselesaikan. “Kita berharap semoga orang-orang PLN turun dan melihat keadaan warga sekitar”, pintanya.
Ismail juga mengatakan hal yang sama dengan Jasmudin, saat dihubungi Kamis kemarin, selain air yang telah dibor tidak bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Terkadang air yang didistribusikan PLN untuk warga sekitar juga kotor.
“Biasanya pada waktu pagi hari air yang didistribusikan PLN juga kotor. Coba lihat diember, ada bintik-bintik berwarna hitam”, ujarnya sembari menunjuk ember yang berada di kamar kecilnya.
Asmah juga demikian, warga yang tepat berada di samping utara PLTD Lewiroa hanya mengatakan lumayan bersih, meski sesekali air dari PLN juga ada yang terlihat kotor dengan watna bintik-bintik. “Lumayanlah, ketimbang air yang telah kita bor”, tandasnya.
Di tempat terpisah, Direktur PLN Cabang Bima, Arif Kuntoro mengaku, sejauh ini pihaknya masih menunggu penyelesaian pembuatan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dibuat konsultan lingkungan hidup. Pihak konsultan akan melakukan survei keadaan obyektif lapangan, jika ada yang benar dibenarkan dan akan dikonsultasikan ke PLN.
“Pada hasil dokumen AMDAL itulah yang akan mensyahkan pihaknya untuk melakukan pengecekan selama enam bulan di lapangan”, jelas Arif di ruangannya.
Sekretaris Humas PT PLN (Persero) Cabang Bima, Azis HM yang juga berada di ruang Direktur mengatakan, air yang didistribusikan PLN yakni air yang sudah memenuhi syarat. Kalaupun ada bintik-bintik air yang ditemui warga hal itu karena tower penampung air.
“Segala kebutuhan yang ada di PLN juga menggunakan air tersebut, jika memang menurut warga bahwa air tersebut tercemar, tentu kami yang berada di kantor PLN juga yang menggunakan air tersebut akan tercemar dan mesin-mesin akan rusak. Tapi sejauh ini tidak ada persoalan”, katanya.
Lanjutnya, mengenai pencemaran yang dikatakan masyarakat lantaran karena limbah PLN, belum bisa dibuktikan. Selain pihaknya yang merasa demikian, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Bima juga belum bisa memastikan bahwa pencemaran tersebut akibat limbah dari PLN.
“Kita belum bisa memastikan, namun keluhan dari masyarakat tersebut tentu akan kami tampung dan kami survei setelah PLN mengantongi dokumen AMDAL”, jelasnya.
Hal yang sama juga dikatakan Ali Z selakui Kepala Bagian Distributor,. Kata dia, persoalan pencemaran sebenarnya sudah lama dikeluhkan masyarakat, namun pihaknya tidak pernah menutup mata untuk menyelesaiakannya. “PLN tidak menutup mata, hanya saja penyelesaiannya butuh waktu dan proses”, tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar