welcome to Ngali

Anda sedang memasuki kawasan peristiwa Ngali dan sekitarnya, silahkan tinggalkan komentar anda berikut nama dan alamat email anda

Selasa, 06 Oktober 2009

Situasi Ngali dan Renda Mencekam

Pertikain antara warga Desa Ngali dan renda Kecamatan Belo sepertinya tidak pernah berakhir. Kini mencuat isu, kondisi di dua desa bertetangga itu mencekam menyusul peristiwa pembacokan yang terjadi belum lama ini.
Isu isu tidak sedap menyebar di dua kampong setempat. bahkan tersiar kabar akan adanya pertikaian alias tawuran setelah warga dari dua desa tersebut kembali dari lokasi bercocok tanam. isu akan adanya perang antara warga itu tengah dicarikan formula penyelesaian oleh pihak kepolisian.
Kabag OPS Polres Bima, Kompol Dwi Wahyudi yang ditemuai Suara Mandiri di ruang kerjanya, selasa kemarin, membenarkan adanya isu perang antara warga Ngali dan renda. Kendati demikian, pihaknya menanggapi positif kabar angina tersebut.
Pihak kepolisian setempat pun tengah melakukan beerbagai upaya menghalangi terjadinya perang saudar yang diduga kaut dilatari peristiwa pembacokan pada malam stelahmerayakan Hari Raya Idul Fitri baru baru in. “Upaya kita sedang jalan, tapi belum ada hasilnya” aku Dwi lagi.
Upaya yang dilakukan pihaknya, melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat kedua desa dengan melibatkan pemerintah daerah. Upaya lain secara internal juga tengah dilakuakan yakni menurunkan khusus anggota Polri yang berasal dari kedua desa. “kalau pengamanan khusus munculnya isu itu belum ada, Cuma ada anggota yang kita tempatkan secara khusus”, terangnya.
Orang lain yang bukan putra asli Renda mauapun Ngali ikut pusing memikirkan solusi terbaik yang dilakaukan guna menyelesaikan sengketa kedua desa bertetangga ini. “semua pihak ikut memikirkan solusi yang terbaik untuk memecahkan persoalan warga di dua desa tersebut. Bukan hanya di Mataram saja, tapi juga di Jakarta ikut pusing, tokoh kedua desa yang ada di luar desa juga ikut memikirkan” timpalnya.
Munculnya kesadaran antara warga kedua desa itu saja sementara waktu solusi terbaik agar terhindarnya jatuh korban andaikata benar terjadi perang. “Kita himbau agar masyarakat sadar karena kalau terjadi perang masyarakat sendiri yang rugi” imbuhnya.
Saat ini, warga Desa Naali Kecamatan Belo kembali blokir jalan raya dari dank e desa Ngali. Aksi tersebut dilakukan karena tidak puas dengan sikap aparat kepolisian Resor Bima yang tidak mampu menangani masalah penganiayaan warga ngali oleh warga Renda pada Minggu (20/90 sekitar pukul 20 Wita.
Kaposramil Belo, Pelda Alwi Arsyad yang ditemuai dilokasi pemblokiran jalan, mengatakan aksi pemblokiran yang dilaksanakan warga Ngali sudah berlangsung sejak senin kemarinseusai melakukan aksi demo di Pores Bima “ aksi pemblokiran ini sudah dimulai sejak senin siang, usai mereka melakukan demo di Panda” ujarnya.
Lanjutnya, pemblokiran jalan dilakukan dengan batu mulai dari depan lapangan Desa Ngali hingga Depan madrasah ngali. Aksi tersebut menutup arus transportasi dari dan ke Ngali. para pengguna jalan dialihkan menuju Monta tembus sakuru hingga Tente.
Pantuan kami, di Desa ngali terlihat konsentrasi massa mulai dari ujung utara hingga Cabang atau depan kantor desa Ngalai namun tidak terlihat senjata tajam. selain itu, warga Ngali tetap beraktifitas seperti melakukan perdagangan bawang merah.(***)

5 komentar:

  1. semoga ada inisiatif baik dari pihak kepolisian terutama warga kedua desa tersebut untuk menyepakati perdamaian secara permanen... karena kedua desa tersebut seperti mata rantai saling membutuhkan.. jangn2 ada pihak yg sengaja memainkan sehingga kedua desa tersebut seolah2 perang antar desa seperti tradisi tahunan, apalagi waktu2nya pasca panen tiba...

    BalasHapus
  2. (REMAN) MALANG...
    Kami berharap kepada Bupati Bima segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini. tunjukan Komitmen dan loyalitas anda sebagai pemimpin Daerah Bima atau Sangaji dalam istilah kerajaan dulu.kami sangat menunggu Bupati Bima Ferry Julkarnain,ST. jangan-jangan di adu domba oleh pihak yang punya kepentingan,,,???

    BalasHapus
  3. Konfik Ngali Renda harusnya bisa diselesaikan jika aparat terkait mau serius untuk mengakhiri konfik yang terjadi.
    1. Aparat harusnya melakukan sweaping untuk mengambi senjata yang dimiiki oleh masing-masing warga. ada indikasi bahwa warga rendah dengan mudah mendapat amunisi yang digunakan. pertanyaannya apakah ini mereka mendapatkan atau membei dari aparat.
    2. Pemuka masyarakat Ngali dan Renda wajib bertemu dan berkumpul untuk mencairkan dan mencarikan solusi untuk menyelesaikan konfik. pemuka yang ada dijakarta, makasar, mataram, malang, kalimantan dan terutama yang ada di kampus, duduk bareng carikan solusi,
    3. Ferry Julkarnain, ST jelas-jelas memanfaatkan konflik ini untuk kepentingan poitik. Agar diketahui bahwa ferry jelas menjadi calon kuat untuk bupati bima periode berikutnya, tapi selama ini semua kebijakan yang didemontrasi oleh mahasiswa asal ngali. konfik politik ferry dengan lawan poitiknya ( mungkin saja asal ngali) sangat memungkinkan masalah ini DIBIARKAN BEGITU SAJA SAMPAI DOU NGALI RENDA MATI SEMUA.

    BalasHapus
  4. prediksi....... 2012 ngali dAn renda kembali konflik, alasan pertama bahwa pemerintah bima telah melakukan profokasi agar dua desa kembali konflik. Inilah sikap pemerintah bima yg sesungguhx.

    BalasHapus
  5. semoga saja tidak terjadi bung...
    kita berharap semua pihak agar menahan ego masing2 dan menyerahkan permasalahan ke pihak kepolisian,...

    BalasHapus